Banyak orang tidak menyadari bahwa sejarah dan perkembangan digital printing adalah hal penting. Keberadaan teknologi seperti ini mungkin awalnya tidak dibutuhkan. Namun, pada akhirnya justru jadi penemuan penting.
Digital printing menjadi salah satu teknologi yang saat ini penting. Teknologi ini menggabungkan setiap image yang terdiri dari berbagai data dan formula matematika khusus yang disebut pixel.
Pada dasarnya, digital printing umumnya menggunakan system colour management atau pengaturan warna. Dalam pengaturan tersebut, warna yang dicetak akan tetap sama dengan warna sebelum dicetak.
Namun, sejauh mana perkembangan dari teknologi ini? Perkembangan di dunia dan Indonesia jelas sedikit berbeda. Oleh sebab itu, Anda bisa memahami informasinya pada uraian berikut.
Pertama Kali Digital Printing Ditemukan
Pada awalnya, digital printing bisa disebut ditemukan pertama kali di awal 1990-an. Namun, teknologi tersebut masih belum sempurna. Masih perlu penyempurnaan untuk dapat digunakan dan meninggalkan percetakan konvensional.
Faktanya, sejarah dan perkembangan digital printing pertama kali diperkenalkan di tahun 1993 yang mengubah dunia percetakan. Saat pertama kali diluncurkan, percetakan tersebut diberi nama Indigo dan membuat dunia percetakan berubah secara total.
Percetakan mulai lebih cepat dan hemat. Kualitas yang dihasilkan juga jauh lebih baik dari percetakan konvensional. Bahkan, dalam waktu singkat percetakan ini mulai menyebar dengan cepat di seluruh dunia.
Indigo sendiri merupakan nama dari perusahaan milik Benny Landa di tahun 1977. Tujuan awalnya adalah menciptakan mesin fotocopy terbaik di dunia. Penemuannya membuat tinta fotokopi ternyata bisa dipakai untuk printer.
Banyak orang tidak menyadari bahwa tinta tersebut menggunakan partikel warna mini yang ditempatkan pada minyak pencitraan. Saat dipakai pada permukaan kertas, maka akan menciptakan lapisan tipis mirip plastik.
Setelah munculnya Indigo, banyak percetakan lain muncul dengan nama berbeda-beda. Menariknya, industry ini terus mengalami kenaikan tajam dan akhirnya investor juga mulai datang untuk meningkatkan pasar percetakan.
Sejarah dan Perkembangan Digital Printing di Dunia
Sejarah dan perkembangan digital printing dunia pada dasarnya tidak bisa dilepaskan pada tahun tahun 1439. Pada saat itu Johannes Gutenberg yang merupakan seorang pengusaha menciptakan mesin cetak.
Pada awalnya, mesin cetak tersebut dia gunakan untuk memproduksi buku dalam jumlah besar. Kemudian, pada awal 1990-an mulai muncul mesin cetak mulai digunakan secara massal di berbagai Negara.
Beberapa perusahaan juga telah mengembangkan mesin cetak sendiri untuk menguasai industry percetakan. Benny Landa yang pada tahun 1977 juga menciptakan mesin percetakan bernama Indigo untuk membuat fotocopy terbak dunia.
Namun, digital printing dengan warna baru muncul pada tahun 1993. Perkembangan industry ini terus berjalan maju. Nama baru seperti HP mulai hadir pada tahun 2000 dengan melakukan investasi kepada Indigo.
Pada akhir 2001, HP mengakuisisi Indigo sehingga kepemilikan Indigo sepenuhnya ada pada HP. Semenjak saat itu, industry ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan hadirnya banyak pemain baru lainnya.
Sejarah dan Perkembangan di Indonesia
Sejarah dan perkembangan digital printing di Indonesia tidak terlepas dari kedatangan bangsa Belanda. Pada awalnya, bangsa Belanda datang ke Indonesia dengan membawa mesin cetak untuk mencetak literature keagamaan.
Namun, setelah beberapa waktu justru alat tersebut dipakai untuk mencetak buku dan surat kabar. Pada akhirnya, muncul banyak percetakan pada abad 16 hingga 19 yang membuat industry kertas berkembang.
Pada perempat terakhir abad 20, ada ratusan mesin percetakan didatangkan dari luar negeri. Banyak kota-kota besar di Jawa memiliki perusahaan digital printing. Pengusaha pada industry ini juga semakin bertambah.
Berbagai Format Mesin Digital
Format digital printing pada dasarnya sangat beragam. Karena sejarah dan perkembangan digital printing semakin maju, maka tidak heran format digital printing juga semakin maju. Berikut adalah beberapa format yang biasa dijumpai.
- Large format: percetakan yang menggunakan mesin berukuran besar.
- Digital offset printing: percetakan yang menghasilkan output dalam berbagai bentuk.
- Screen digital printing: percetakan yang secara khusus untuk mencetak sablon kaos.
- Keramik printing: percetakan digital untuk mencetak berbagai gambar keramik atau sejenisnya.
Produk Umum yang Dihasilkan Digital Printing
Jika melihat format digital printing yang beragam, maka tidak heran produknya juga beragam. Ada beberapa produk yang umum dijumpai pada industry ini. Berikut ini adalah contohnya:
- Produk berukuran besar
Ada beberapa produk berukuran besar seperti baliho, spanduk, banner, hingga billboard. Umumnya, media yang digunakan juga berbeda dengan produk lainnya.
- HVS
Ini adalah produk yang paling umum seperti percetakan buku, majalah, dan sejenisnya. Biasanya, percetakan seperti ini banyak muncul di daerah pusat pendidikan seperti perguruan tinggi.
- Sablon kaos
Sablon sudah tidak lagi menggunakan cara konvensional. Namun, kebanyakan sablon saat ini sudah menggunakan digital printing karena hasilnya jauh lebih baik.
- Sejenis keramik
Mungkin ini jarang diketahui oleh sebagian orang. Namun, percetakan gambar keramik sudah mulai banyak muncul. Tujuannya untuk mempermudah desain pada keramik dan sejenisnya.
Digital printing memang memiliki perkembangan yang cukup cepat. Apalagi, saat ini banyak industry membutuhkan adanya digital printing. Jadi, cukup wajar jika Anda mengetahui sejarah dan perkembangan digital printing.